#TantanganPersonifikasi #KampusFiksi




Sekadar Obrolan

Hari ini aku datang ke rumah sepupuku karena dia memintaku kemari. Meski malas, aku tetap datang karena ini semua demi kebaikanku. Sesampainya di sana kami langsung membahas berbagai hal, mulai dari; urusan kuliahku, keputusanku bergabung dengan kepanitiaan, semua potensi yang kumiliki, dan bahkan segala kekuranganku. Sembari bercerita banyak hal, aku memutar-mutar kacamataku sementara benda itu hanya pasrah saja kuperlakukan demikian.
“Sebenarnya dari ceritamu tadi, bisa kelihatan lho kalo itu kelebihanmu. Sudut pandangmu berbeda dari orang lain, dan mungkin aku sendiri belum tentu bisa kayak kamu.” Sepupu laki-lakiku berkata seraya melipat kedua tangannya, ia nampak serius. “Sekarang kalo aku tanya tentang kekuranganmu, pasti kamu lancar banget ngejawabnya,” lanjutnya.
“Hahahaha, iya!! Kalo kekurangan aku punya banyak!” tawaku miris.
“Nah, itulah manusia. Selalu merasa dirinya kurang dan tidak memiliki kelebihan apa pun,” balas saudaraku itu dengan rasa prihatin.
Jarum jam terus bergerak tidak mau diam di tempat, hingga meneriakkan peringatan bahwa saat ini telah pukul enam sore. Laki-laki yang tadi berbincang-bincang denganku menyambar kunci mobilnya yang duduk manis di meja.
“Kita berangkat sekarang saja ke mal, biar kamu pulangnya nggak terlalu malam.” Ia lekas keluar rumah dan aku mengekorinya dari belakang.
Di dalam mobil kami saling diam. Saudaraku sibuk menyetir, sedangkan aku sibuk dengan benakku sendiri. Kuamati pemandangan di luar jendela yang selalu kuanggap menarik. Jalan raya dipadati oleh banyak kendaraan baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat, sesekali roda tiga atau becak juga menampakkan diri di jalan. Aku kembali mengamati cowok di sampingku, yang sesekali bermesraan dengan ponselnya ketika lampu rambu-rambu berubah merah.
Aku sangat ingin menanyakan satu hal ke dia, dari dulu aku sangat penasaran. “Eh, kamu dulu pernah bilang ke aku kalo semua cowok itu mandang cewek dari segi fisik. Kalo cewek jelek, nggak akan pernah disukai cowok. Berarti, aku juga...”
Saudaraku langsung menginterupsi kalimatku, “Tapi sekarang beda. Aku baru sadar kalo sifat bisa mengalahkan fisik. Yah bukan berarti cewek yang jelek banget bisa ngalahin cewek cantik. Dulu aku pernah ketemu cewek cantik banget, tapi begitu aku kenal dia ternyata karakternya nggak secantik wajahnya, kan jadi illfeel. Aku lebih milih cewek biasa aja dengan sifat yang baik daripada cewek cantik tapi sifatnya jelek.”
Jendela mobil sebelah kanan terbuka, cowok berambut pendek nan kaku di sebelahku membeli karcis masuk. Setelah berujar “terima kasih” dan mendapatkan karcis, jendela ditutup kembali. Diletakkannya karcis parkir ke dasbor mobil sehingga karcis tersebut merana bersama kertas-kertas lainnya. Sepupuku ini agak teledor dan kurang peduli dengan hal kecil semacam itu. Aku rasa dia juga tidak akan takut apabila karcis itu melarikan diri yang berisiko kami tak dapat pulang.
“Teman kuliah di kelasku ada yang cantik banget, malahan menurutku dia cewek paling cantik di angkatanku. Pasti orang kayak dia banyak yang naksir, ya!” ucapku.
“Kan udah aku bilang, cowok itu nyarinya cewek yang ngebuat dia ngerasa nyaman. Bukan yang paling cantik.”
Aku membuka mulut untuk menyanggah pendapatnya, namun dia kembali mencegah. “Percaya aku deh, Lin. Cowok lebih suka sama sifat cewek yang baik. Soalnya cewek yang baik itu membuat cowok merasa nyaman, ketimbang muka yang cuma enak dipandang tapi nyatanya sifatnya busuk.”
Oke, kali ini aku jadi lega dan percaya. Berarti masih ada kesempatan buatku untuk mengejar cowok yang kusuka. Paling tidak masih ada kemungkinan agar cowok pujaanku membalas perasaan ini. Kami pun keluar mobil dan menuju dalam gedung. Langit nampak mendung seakan menggertak kami agar bergegas pulang kembali. Sayangnya awan-awan tersebut tak dapat mengusir kami....




16/1/16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Remedy karya Biondy Alfian

My First Solo Traveling Express to Batu, Malang (Ketika si Terisolasi Keluar dari Cangkangnya)

KETIKA KAMU MERASA TIDAK RUPAWAN