Untaian Kata Penguat



Secara teknis, hari ini adalah hari ketujuh dalam tantangan menulis dari Kampus Fiksi ini, namun, dalam hitungan pasti yang saya kerjakan adalah hari kedua. Yah, meski begitu, saya tetap ingin mengikutinya. Mmm, tantangan kali ini adalah menulis tulisan yang membuat saya jadi kuat (khususnya dalam menjalani kehidupan). Wah, tentu dengan bangga saya akan menulis dan memamerkan tulisan yang dapat membuat saya lebih kuat atau tegar.
“Kebahagiaan berasal dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Luangkan waktu sejenak untuk bahagiakan diri, karena diri kita pantas dapatkan kebahagiaan. Jangan biarkan orang lain mengusik kegembiraanmu, tetaplah bergembira meski banyak orang yang mencibirmu. Mereka tidak pantas merenggut kegembiraanmu. Dan mereka tidak sanggup menghancurkan kebahagiaan kita. Karena setiap manusia diciptakan untuk berbahagia...”

Tulisan barusan adalah original karangan saya, tapi saya juga pernah mendengar pepatah yang bagus dan sangat menginspirasi serta memberi pencerahan. Papa saya yang mengatakannya, entah pepatah dari mana.
“Kalau kita menanam padi, pastilah yang tumbuh adalah tanaman padi dan rumput ilalang. Tetapi, jika kita menanam rumput ilalang, yang tumbuh hanyalah rumput ilalang.”
Papa saya memberitahukan maknanya adalah jika kita berbuat kebaikan pada semua orang, tentu ada orang yang membalas dengan kebaikan (diumpamakan sebagai padi) dan juga membalas dengan kejahatan (diibaratkan sebagai rumput ilalang). Tetapi, jika kita hanya melakukan kejahatan pada orang lain, pastilah yang kita terima adalah kejahatan.
Dari sana saya akhirnya paham dan harus berbesar hati, bahwa tidak bisa mengharapkan orang lain selalu membalas kebaikan kita dengan kebaikan. Tapi, kalau kita hanya melakukan kejahatan pada orang lain, jangan harap orang lain akan baik pada kita. (kata Papa, sih).
Sekian yang dapat saya bagikan di sini, semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan dapat memberi inspirasi.. :)

ELR
24/1/17 pk 22.09

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Remedy karya Biondy Alfian

My First Solo Traveling Express to Batu, Malang (Ketika si Terisolasi Keluar dari Cangkangnya)

KETIKA KAMU MERASA TIDAK RUPAWAN