Postingan

MENANGISLAH ...

Gambar
 (Sumber gambar: https://br.pinterest.com/pin/146015212898395446/) Pernahkah kamu merasa sedih sangat mendalam? Pernahkah kamu merasa gundah dan butuh teman untuk bercerita, tetapi tidak ada yang di sisimu? Kamu sudah berdoa sangat dalam, tetapi seakan doamu tidak didengar. Segala hal sudah kamu lakukan agar merasa lebih baik, tetapi sepertinya banyak hal terasa sia-sia. Ada satu hal yang harus kamu coba lakukan. Menangislah … Ketika kamu sudah lelah berlari dan meroket ke langit, ada saatnya untuk beristirahat. Baik dari segi fisik atau mentalmu, semuanya membutuhkan waktu untuk beristirahat. Fisik yang diforsir dan dipaksa untuk terus menerus terjaga saja bisa jatuh sakit, apalagi mentalmu? Ada kalanya, kamu membutuhkan waktu untuk merenung sendiri dan beristirahat. Begitu pula dengan meluapkan emosi, tidak ada salahnya ketika melepas luapan emosi sedih dan lelah yang terasa. Air mata dan raungan juga termasuk salah satunya terkadang. MENANGIS BUKANLAH HAL YANG MEMALUKAN AT...

KETIKA KAMU MERASA TIDAK RUPAWAN

Gambar
  Ketika seseorang bertanya padamu, “Apa kelebihanmu?”. Kurasa kamu akan menjawab dengan berbagai kata sifat seperti “rajin, pendengar yang baik, setia, dan sebagainya”. Sebenarnya tidak salah juga, tetapi pasti sangat jarang orang yang menjawab dengan “rupawan”. Ya, hampir kebanyakan dari kita tidak percaya diri dengan bentuk fisik kita. Kalau aku bertanya, “Apa yang ingin kamu ubah dari tubuhmu?”. Pasti banyak dari kita yang akan menjawab, “Aku ingin lebih tinggi”; “Aku ingin hidungku lebih mancung”; “Aku berharap mataku lebih besar”; dan lain sebagainya. Lalu kalau aku bertanya lagi, “Menurutmu, cantik/tampan itu bagaimana, sih?” Pasti beberapa dari kita akan menjawab, “Putih, tinggi, langsing/berotot, muka cakep, dan sebagainya”. Apa yang kita katakan sebenarnya tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Pengaruh media sekarang memang sangat mengubah persepsi kita terhadap image rupawan, tidak memandang laki-laki atau perempuan. Seharusnya, bukan berarti ka...

KENAPA KITA HARUS TETAP HIDUP?

Gambar
Pernahkah kamu bertanya seperti ini? Pernahkah kamu protes pada Tuhan tentang kenapa kamu harus bertahan di saat yang susah ini? Apa kamu juga menangisi nasibmu yang harus mempertahankan nyawa di kala alasan untuk bertahan sudah tidak ada? Atau bahkan sebenarnya hidupmu tampak baik-baik saja, tapi segala sesuatu di dalam tubuhmu itu sudah ‘ damage’ sangat parah? Bahkan dirimu sendiri saja sudah menyerah untuk memperbaiki ‘kerusakan’ yang terjadi itu? Kurasa, beberapa dari kita pernah mengalami hal itu. Aku tahu, mungkin tulisan yang kubuat ini belum tentu dibaca banyak orang. Bahkan blog ini saja keberadaannya tidak begitu terendus siapa pun. Tetapi, kalau sampai ada yang membaca ini, kurasa aku sangat berterima kasih karena kamu bersedia membaca pendapatku secara keseluruhan. Hal itu lebih dari cukup untuk membuatku merasa senang. Kembali ke poin tadi. Sejauh yang kutahu, semua agama mengajarkan kita untuk menjauhi tindakan membunuh nyawa sendiri. Tetapi untuk tulisan...

Harapanku untuk Ibu Kota Baru

Semenjak Negara Indonesia merdeka hingga sekarang, Ibu Kota telah ditetapkan di Jakarta. Sekarang, setelah berpuluh-puluh tahun Indonesia berpusat pada Jakarta, Ibu Kota rencananya dipindahkan di luar pulau Jawa, tepatnya di Kalimantan (Darmawan & Mazhida, 2019). Beberapa penyebabnya antara lain penurunan permukaan tanah, rawan banjir yang terjadi, sistem transportasi yang buruk, kekurangan air bersih dan keterbatasan lahan hingga kerugian ekonomi akibat kemacetan yang terjadi serta tidak efisiennya penggunaan bahan bakar yang mencapai Rp 65 triliun di 2017. Letak Ibu Kota Negara yang berada di pulau Jawa juga menyebabkan tidak meratanya penyebaran penduduk dan kontribusi ekonomi cenderung terpusat di Jawa.             Ada pun kota yang dibidik menjadi Ibu Kota Negara memiliki beberapa kriteria (Ihsanuddin, 2019). Pertama, berada di tengah wilayah Indonesia. Kedua, daerah itu harus memiliki lahan yang luas untuk dapat di...

My First Solo Traveling Express to Batu, Malang (Ketika si Terisolasi Keluar dari Cangkangnya)

Gambar
Ini adalah kali pertamaku menginjakkan kaki di luar Surabaya sendirian dengan rencana ekspres yang mendadak. Semua hal yang menekan dan memuakkan membuatku memutuskan berlibur sejenak keluar dari kota yang panas ini. Juga aku pernah menemukan kalimat yang kira-kira bunyinya seperti ini: “Lebih baik mengeluarkan uang untuk pengalaman dibanding menghabiskan uang untuk membeli barang”. Fix tekadku langsung bulat untuk cari hari berlibur keluar kota. Karena sedari dulu aku sangat menyukai tempat yang dingin, kemudian butuh yang dekat agar tidak memakan banyak waktu, maka pilihanku jatuh pada kota Batu, Malang. Dengan bermodalkan uang seadanya dan sedikit keberanian, aku pun memesan tiket kereta api pada hari Jumat, 3 Mei 2019. Destinasiku sebenarnya tidak begitu terencana dengan baik. Aku mengagendakan tempat yang harus kutuju terutama adalah Pawvilion, Dog CafĂ©. Tetapi aku juga sangat ingin jalan-jalan di Batu yang notabene lebih dingin dibanding di Malang. Sementara Pawvilion ter...